Sepanjang zaman manusia tidak pernah lelah memaknai cinta.Begitu banyak rasa,tawa,air mata dan dilema karns cinta.
Seorang peneliti dari Researchers at National Auyonomous University of Mexico mengungkapkan hasil riset yang membuat orang geleng-geleng kepala.Menurutnya sebuah hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh. Penyebabnya bukan hanya karna faktor bosan semata,tapi karena kandungan zat kimia dalam otak yang mengaktifkan rasa cinta itu telah terkikis. Rasa cinta yang mengggila pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun (saja!) . Selebihnya, cinta itu akan hilang. Ynag tertinggal adalah hanya dorongan seks, dan bukan cinta yang murni lagi. Menurutnya, rasa tergila-gila muncul pada awal jatuh cinta. Hal ini disebabkan oleh aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak yang berupa hormon dopain, endorfim, feromon,oxytocin, neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia dan gembira. Namun, sering kali berjalannya masa dan dinamika kehidupan yang naik turun,dengan sendirinya hormon-hormon tersebut akan turun. (sumber: www.detik.com Rabu,09/12/2009 17:45 WIB )
Alkisah, seorang sahabat yang bernama Abdurrahman bin Abu Bakar RA pernah mengalami jatuh cinta. Beliau tergila-gila pada seorang wanita yang berparas rupawan, dan memiliki bentuk gigi yang menarik. Wanita itu bernama Laila. Karena begitu sering nama Laila, Khalifah Umar bin Khattab merasa iba pada Abdurrahman. Sampai-sampai,saat beliau berpesan pada panglima perang : bila Laila bintu Al- Judi masuk sebagai tawanan perang, maka berikanlah kepada Aburrahman.
Subhanallah, karena Allah senantiasa memberikan pelajaran pada manusia, niatan itu terijabahkan. Ketika Syam dikuasai oleh kaum muslimin, Laila termasuk dalam tawanan perang. Gadis cantik itu pun berstatus menjadi budak. Ia lalu diberikan kepada Abdurrahman bin Abu Bakar.
Betapa girangnya hati Abdurrahman. Impiannya memililki gadis tambatan hati benar-benar tercapai.Begitu besar cintanya hingga istri-istri yang lain terabaikan.
Tak lama kemudian, Laila di timpa suatu penyakit yang menyebabkan bibirnya cacat hingga hingga giginya selalu nampak alias tonggos. Mendapati hal demikian, bumi seolah berbalik. Abdurrahmanyang semula vinta mati, menjadi luluhdan sirna cintanya. Bila sebelumnya ia sampai melupakan istri-istrinya yang lain, sekarang memandang Laila pun ia enggan. Perlakuannya pun menjadi tak lembut lagi.
Laila dilanda kesedihan. Ia mengadu kepada Sayyidah Aisyah RA. Mendapat pengaduan Laila ini, maka Sayyidah Aisyah pun segera menegur saudaranya dengan berkata:”Wahai Abdurrahman, dahulu engkau mencintai Laila dan berlebihan dalam mencintainya. Sekarang kau membencinya dan berlebihandalam membencinya. Sekarang, hendaknya engkau pilih. Engkau berlaku adil kepadanya atau engkau mengembalikannya kepada keluarganya.”
Karena didesak oleh saudarinya demikian,maka akhirnya Abdurrahman pun memulangkan Laila kepada keluarganya.
Cerita diatas sebetulnya adalah pelajaran luar biasa yang diberikan Allsh sebelum hasil penelitian di atas dipublikasikan.
Kisah berikutnya datang dari romance yang sangat populer; Romeo dan Juliet. Banyak orang yang mengatakan bahwa kisah cinta Romeo dan Juliet adalah salah satu contoh cinta sejati. Namun, benarkah demikian?
Pada klimaks romance tersebut, diceritakan bahwa Romeo berniat bunuh diri ketika mendengar Juliet telah meninggal dunia. Sebagai bukti ceritanya, Romeo lantas menenggak racun dihadapan mayat Juliet. Naas. Romeo terlanjur tak tertolong lagi. Juliet yang didera kesedihan pun akhirnya menenggak racun yang sama untuk menyusul kekasihnya ke alam baka.
Romeo dan Juliet sama-sama melakukan bunuh diri karena masing-masing tidak mau ditinggalkan. Hal ini berarti mereka hanya sebatas mencintai tubuh pasangannya. Mereka lupa hidup di dunia hanya sementara. Setiap yang hidup akan rusak, akan mati bercampur tanah. Jika cinta mereka adalah cinta sejati,maka seharusnya tidak melakukan dosa besar yang dilaknat Allah, dan membuat mereka sengsara di akhirat nanti.
Dalam kehidupan sehari-hari,banyak sekali fenomena cinta yang patut kita jadikan pelajaran. Alangkah banyaknya kasus perceraian karena kebangkrutan sang suami. Alangkah banyak kasus perselingkuhan karena suami atau isteri merasa pasangan mereka sudah tidak menarik lagi. Dan yang paling memprihatinkan adalah banyak kasus aborsi, stres, atau depresi, bhakan bunuh diri di kalangan remaja akibat salah dalam memaknai cinta.
Sebagai agama yang sempurna, Islam telah mengatur segala isi kehidupan manusia, termasuk dalam perkara cinta. Islam menerima hadirnya cinta karena cinta adalah fitrah. Karena memiliki emosi, pikiran, rasa malu, maka setiap insan pun pasti memiliki cinta. Islam pun telah mewadahi cinta dalam bejana emas hingga ia terlihat indah dan berkilat-kilat. Bukan cinta yang ditempatkan dalam guci tanah yang lama-kelamaan akan kotor dan menghitam.
Dalam pandangan islam, cinta sejati adalah cinta antara laki-laki dan perempuan yang didasarkan oleh rasa kasih sayang yang timbul dari hati nurani yang tulus dan ikhlas. Cinta ini bukan didasari oleh perkara-perkara yang bersifat duniawi semata. Cinta sejati dalam islam tak lekang oleh waktu, karena dua insan pelakunya saling mencintai karena Allah semata. Hubungan cinta dalam Islam dilandasi oleh akhlakul karimah, keimanan, dan ketaqwaan kepada Allah SWT.